Jumat, 30 September 2011

F-Commerce: Shopping Mall Era Baru?

Pada dasarnya F-Commerce merupakan perdagangan elektronik (e-commerce) melalui situs jejaring sosial dengan jumlah anggota terbanyak, 800 juta pengguna di 213 negara, Facebook. Jejaring sosial terpopuler saat ini di dunia akan menjadi platform untuk memfasilitasi dan mengeksekusi transaksi penjualan dan pembelian antara merk/ peritel yang ada.

Asal Usul F-Commerce

Cikal bakal F-Commerce bisa dikatakan lahir sejak diluncurkannya FB Pages yang membuat merk suatu produk atau layanan bisa terpampang di halaman web mereka mulai bulan November empat tahun silam. Beberapa fitur lain yaitu virtual gift dan Marketplace sudah lebih dulu diumumkan.

Pada bulan Juli tahun 2009, transaksi pertama di Facebook terjadi. Setahun kemudian, tepatnya di bulan Agustus, maskapai penerbangan Amerika Serikat, Delta Air Lines, mengumumkan bahwa pemesanan tiket bisa dilakukan melalui Facebook. Pada bulan yang sama, fitur terbaru, check-in, diluncurkan. 3 bulan kemudian, fitur transaksional mulai ditambahkan dengan check-in deals. Facebookers juga bisa membeli produk riil menggunakan FB Credits.

Fitur lain yang tidak kalah penting adalah FB Questions di mana pemilik merk bisa memperoleh insight dari para konsumennya. Warner Bros, perusahaan raksasa media dan hiburan, menyediakan film yang dapat diunduh dan disewa via Facebook yaitu Dark Knight.

Bulan Juli lalu, semua pengembang game diwajibkan untuk menggunakan FB Credits sebagai metode pembayaran. Hal ini menjadikan mata uang virtual tersebut menjadi kian populer di kalangan pengguna.

Segelintir Kisah Sukses F-Commerce

Toko Lady Gaga merupakan toko yang paling disukai di Facebook dengan hampir 44 juta fans, mulai dari CD sampai dengan USB flash disk diperjualbelikan sementara Social Plug-Ins menuai sukses yang cukup besar.

Setiap harinya, 10.000 situs web mengintegrasikan dirinya dengan Facebook sejak social plug-ins diluncurkan. Setelah penambahan tombol Like, American Eagle memperoleh peningkatan transaksi sebesar 57%. 56% pengguna FB yang mengklik situs web penjual karena post yang ada di FB.

Situs e-commerce Levi's, produsen jins ternama di dunia, juga menuai “berkah” dari adanya tombol Like, baik yang ada di Facebook maupun diintegrasikan ke situs lain. Trafik ke situs web mereka mengalami peningkatan yang signifikan, 40 kali, sejak menggunakan tombol yang digunakan oleh ratusan ribu situs web pada pertengahan tahun lalu.

Screenshot

Gambar: Tampilan Lady Gaga Store, Salah Satu Toko di Facebook

Sarana dan Prasarana

Facebook sendiri menyadari bahwa kesiapan merk yang menjadi anggota mereka untuk melakukan transaksi e-commerce masihlah minim. Hanya sekitar 8% dari merk yang ada yang memiliki kemampuan transaksional. Paypal dan Authorize.Net pun digandeng dengan tujuan agar proses pembayaran atas transaksi yang terjadi menjadi lebih mudah yang secara tidak langsung diharapkan akan mendorong jumlah merk untuk berpartisipasi dalam aktivitas e-commerce di Facebook.

Aplikasi Pavyment dikembangkan menggunakan Application Programming Interface (API) Paypal agar merk dan merchant menjadi lebih mudah untuk membuat toko di Facebook Page. Bagi merek dan merchant yang sudah memiliki toko virtualnya sendiri bisa memanfaatkan fitur Etsy-to-Facebook sehingga daftar produk yang ingin dijual bisa langsung diimpor ke Facebook Page. Para pengguna yang sudah memberikan status “Like” bisa memperoleh diskon khusus saat berbelanja produk dari merk dan merchant yang bersangkutan.

Tidak seperti jejaring sosial lain atau situs social commerce lainnya, Facebook tidak mengutip biaya transaksi atas aktivitas e-commerce yang terjadi pada page mereka. Yang mereka dapatkan adalah komisi sebesar 30% dari penjualan virtual goods.

Sumber penerimaan lain adalah penjualan digital gift dan real gift (bunga, permen, kue, tiket) di Gift Shop dan Real Gifts. Dengan kerjasama ini, Facebook dapat memanfaatkan dukungan Paypal terhadap penggunaan mata uang asing, yang jumlahnya saat ini mencapai 25 mata uang.

Facebook juga menyadari bahwa proses pencarian dan kolaborasi merchant dengan mereka perlu dibuat lebih mudah. Adapun Wishpond, melakukan agregasi daftar produk yang ditawarkan oleh 2000 merchant untuk mesin pencari Facebook.

Calon pembeli, konsumen maupun pelanggan bisa mencari produk yang diinginkan serta ditawarkan oleh merchant terdekat dengan mesin pencari tersebut. Apabila sudah memilih produk yang dibutuhkan, calon pembeli akan diarahkan ke situs merchant untuk melakukan pembayaran.

Agar pertumbuhan merchant bisa berkembang pesat, mereka perlu diberikan kemudahan Toko online dapat dibuat dalam waktu singkat menggunakan fitur RetailConnect.

Faktor Penentu dan Proyeksi

Mesin pencari (31%), mesin rekomendasi (27%), dan jejaring sosial (5%) merupakan 3 faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan e-commerce sebagaimana disampaikan oleh riset dari socialcommercetoday.com.

Potensi pertumbuhan e-commerce di seluruh dunia terbilang luar biasa. Tahun 2015, nilai e-commerce diperkirakan akan melonjak enam kali lipat, yaitu 14 miliar dolar untuk Amerika Serikat dan 16 miliar dolar untuk negara di luar Amerika Serikat. 40% dari transaksi e-commerce ditengarai akan dilakukan melalui jejaring sosial yang ada.

Salah satu rumah mode ternama, Oscar de la Renta yang cukup aktif dalam berbagai jejaring sosial, Facebook, Twitter dan Tumblr mulai tahun lalu, berhasil memperoleh respons positif saat memperkenalkan koleksi terbarunya di pertengahan tahun lalu. Tahun ini mereka mempromosikan wewangian terbarunya untuk wanita, setelah sekian tahun lamanya, Esprit d'Oscar dengan memberikan sampel gratis kepada mereka yang memberi penilaian “like” di page mereka di Facebook.

Sangatlah menarik untuk mengikuti perkembangan label yang didirikan tahun 1965 tersebut sebagaimana dinyatakan oleh sang CEO, Alex Bolen, bahwa rumah mode asal Amerika Serikat ini sudah memutuskan untuk menggunakan Facebook sebagai media utama e-commerce mereka.

Cloud Computing

Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."

Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.

Sumber : Wikipedia.com

Template by : kendhin x-template.blogspot.com